Home

Saturday, September 22, 2018

SISTEM KEPERCAYAAN PADA MASA PERUNDAGIAN



Kepercayaan pada masa perundagian merupakan kelanjutan kepercayaan pada masa bercocok tanam. Pada masa perundagian terdapat kepercayaan bahwa arwah nenek moyang mempunyai pengaruh besar terhadap perjalanan hidup manusia dan masyarakatnya. Karena itu arwah nenek moyang harus selalu diperhatikan dan dipuaskan melalui upacara-upacara. Benda upacara terbuat dari perunggu. Upacara-upacara dilakukan sesuai tempat tinggalnya dan intinya sama, yaitu penghormatan dan pemujaan kepada leluhur. Orang-orang memuja roh nenek moyang untuk meminta perlindungan. Upacara-upacara tersebut sangat erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat. Banyaknya peninggalan bangunan untuk pemujaan pada masa perundagian menunjukan bahwa kedudukan kepercayaan saat itu sangatlah penting.

Pada masa perundagian, untuk berhadapan atau bertemu langsung dengan nenek moyang maka dibuatkanlah patung-patung nenek moyang. Pada patung-patung itulah roh nenek moyang bersemayam. Cara lain untuk bertemu adalah dengan jalan memanggilnya. Orang yang dapat memanggil roh adalah dukun (saman). Praktek itu disebut samanisme. Roh nenek moyang disebut juga hyang (eyang).    

No comments:

Post a Comment