Pada
masa berburu dan mengumpulkan makanan, manusia purba telah percaya adanya
kekuatan-kekuatan ghaib. Keyakinan akan adanya kekuatan ghaib dan dunia arwah
terlihat dari arah penempatan kepala mayat yang diarahkan ke tempat asal atau
tempat bersemayamnya roh nenek moyang. Tempat yang biasanya diyakini sebagai
tempat roh nenek moyang adalah arah matahari terbit atau terbenam dan
tempat-tempat yang tinggi misalnya gunung dan bukit. Bukti-bukti mengenai hal
itu terlihat dari hasil penggalian kuburan-kuburan kuno di beberapa tempat,
seperti Bali dan Kalimantan yang menunjukan arah kepala mayat selalu ke arah
timur atau barat atau pula puncak-puncak gunung dan bukit.
Praktik-praktik
kepercayaan Animisme terlihat dalam penyelenggaraan upacara-upacara yang
berhubungan dengan kematian. Penyelenggaraan upacara kematian dilandasi dengan
kepercayaan bahwa suatu kematian itu pada dasarnya tidak membawa perubahan
dalam kedudukan, keadaan, dan sifat seseorang. Dengan landasan itu, penguburan
mayat selalu disertai bekal-bekal kubur dan wadah mayat yang disesuaikan
kedudukannya, agar kedudukan si mati dalam alam arwah sama seperti ketika masih
hidup.
No comments:
Post a Comment