Home

Saturday, September 15, 2018

TEKNIK - TEKNIK PEMBUATAN BENDA PERUNGGU MASA PERUNDAGIAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA




Di Indonesia penggunanaan logam perunggu mulai digunakan beberapa abad sebelum masehi. Berdasarkan temuan-temuan Arkeologik, Indonesia hanya mengenal alat- alat dari perunggu dan besi. Benda-benda perunggu yang ditemukan di Indonesia menunjukan persamaan dengan temuan-temuan di Dongson (Vietnam), baik bentuk maupun pola hiasannya. Hal ini menimbulkan dugaan tentang adanya hubungan kebudayaan yang berkembang di Dongson dengan di Indonesia.
Suatu kemahiran baru pada masa Perundagian adalah kepandaian menuangkan logam. Teknik melebur logam adalah teknik yang tinggi, karena pengetahuan semacam itu belum dikenal pada masa sebelumnya. Logam harus dipanaskan hingga mencapai titik lebur, kemudian baru dicetak menjadi bermacam-macam jenis perkakas atau benda lain yang diperlukan. Teknik pembuatan benda-benda perunggu  ada dua macam, Yaitu dengan cetakan setangkup (Bivalve) dan cetak lilin ( A Cire Perdue).
Teknik Bivalve (Teknik Setangkup) atau cetak ulang. Dalam Teknik ini, benda-benda perunggu dibuat menggunakan cetakan dari batu yang terinci atas dua bagian yang ditangkupkan. Cetakan batu itu diberi ukiran untuk memperoleh bentuk benda yang dikehendaki. Kedua cetakan yang telah disatukan, diberi lubang pada bagian atas, dan dari lubang tersebut dituangkan perunggu yang sudah mencair ke dalam cetakan. Setelah perunggu sudah dingin, cetakan lalu dibuka, maka jadilah benda perunggu yang diinginkan. Dengan demikian cetakan tersebut dapat dipakai berulang kali. Teknik ini dilakukan untuk pembuata benda-benda yang tidak memiliki bagian-bagian yang menonjol.
Teknik A Cire Perdue (Cetakan Lilin) atau cetakan hilang. Dalam teknik ini pembuatan benda perunggu dilakukan dengan membuat benda tiruan dari lilin. Lilin tersebut diberi hiasan berupa ukiran. Kemudian benda tiruan dari lilin tersebut dilapisi dengan tanah liat. Selanjutnya dibakar sehingga tanah liat tersebut mengeras. Sedangkan lilin mencair dan mengalir lewat lubang yang telah disediakan. Tanah liat yang mengeras tadi berfungsi sebagai cetakan. Ke dalamnya dituangkan cairan perunggu. Kalau sudah dingin tanah liat cetakan tersebut dipecah.

No comments:

Post a Comment