Di
Indonesia penggunanaan logam perunggu mulai digunakan beberapa abad sebelum
masehi. Berdasarkan temuan-temuan Arkeologik, Indonesia hanya mengenal alat-
alat dari perunggu dan besi. Benda-benda perunggu yang ditemukan di Indonesia
menunjukan persamaan dengan temuan-temuan di Dongson (Vietnam), baik bentuk
maupun pola hiasannya. Hal ini menimbulkan dugaan tentang adanya hubungan
kebudayaan yang berkembang di Dongson dengan di Indonesia.
Suatu
kemahiran baru pada masa Perundagian adalah kepandaian menuangkan logam. Teknik
melebur logam adalah teknik yang tinggi, karena pengetahuan semacam itu belum
dikenal pada masa sebelumnya. Logam harus dipanaskan hingga mencapai titik
lebur, kemudian baru dicetak menjadi bermacam-macam jenis perkakas atau benda
lain yang diperlukan. Teknik pembuatan benda-benda perunggu ada dua macam, Yaitu dengan cetakan setangkup
(Bivalve) dan cetak lilin ( A Cire Perdue).
Teknik
Bivalve (Teknik Setangkup) atau cetak ulang. Dalam Teknik ini, benda-benda
perunggu dibuat menggunakan cetakan dari batu yang terinci atas dua bagian yang
ditangkupkan. Cetakan batu itu diberi ukiran untuk memperoleh bentuk benda yang
dikehendaki. Kedua cetakan yang telah disatukan, diberi lubang pada bagian
atas, dan dari lubang tersebut dituangkan perunggu yang sudah mencair ke dalam
cetakan. Setelah perunggu sudah dingin, cetakan lalu dibuka, maka jadilah benda
perunggu yang diinginkan. Dengan demikian cetakan tersebut dapat dipakai
berulang kali. Teknik ini dilakukan untuk pembuata benda-benda yang tidak
memiliki bagian-bagian yang menonjol.
Teknik
A Cire Perdue (Cetakan Lilin) atau cetakan hilang. Dalam teknik ini pembuatan
benda perunggu dilakukan dengan membuat benda tiruan dari lilin. Lilin tersebut
diberi hiasan berupa ukiran. Kemudian benda tiruan dari lilin tersebut dilapisi
dengan tanah liat. Selanjutnya dibakar sehingga tanah liat tersebut mengeras.
Sedangkan lilin mencair dan mengalir lewat lubang yang telah disediakan. Tanah
liat yang mengeras tadi berfungsi sebagai cetakan. Ke dalamnya dituangkan
cairan perunggu. Kalau sudah dingin tanah liat cetakan tersebut dipecah.
No comments:
Post a Comment