Pada
masa perundagian peranan perunggu dan besi sangatlah penting, meskipun demikian
peranan gerabah pun dalam kehidupan masyarakat masih sangat penting dan
fungsinya didapat digantikan dengan mudah oleh alat-alat yang terbuat dari
logam.
Pada
umumnya gerabah dibuat untuk kepentingan rumah tangga sehari-hari. Dalam
upacara keagamaan gerabah digunakan sebagai tempayan kubur, tempat sesaji.
Masyarakat punya kebiasaan untuk menempatkan tulang-tulang mayat dalam
tempayan-tempayan besar. Cara pembuatan gerabah pada masa perundagian lebih
maju dari pada masa bercocok tanam. Penggunaan roda putar dan tatap batu dalam
pembuatan barang gerabah pada masa perundagian berkembang pesat, bahkan di
beberapa tempat masih dilanjutkan sampai zaman sekarang.
Bukti-bukti
peninggalan benda-benda gerabah ditemukan di Kendenglembu (Banyuwangi),
Klapadua (Bogor), Serpong (Tanggerang), Buni (Bekasi), Gilimanuk (Bali),
Kalumpang dan Minanga Sapakka (Sulawesi Tengah), dan sekitar bekas danau
Bandung, Melolo (Sumba), dan Anyer (Jawa Barat).
No comments:
Post a Comment